Hey, ini aku!

Foto saya
Surabaya, Jawa timur, Indonesia
Big fans of AFGAN and SUPER JUNIOR, Siwon is my biased :). Twilight Saga Addict, and DVD collector. Journalist, part of my life!

Rabu, 16 Mei 2012

HIDUP


Hidup yang benar-benar hanya merasakan bahagia saja itu tidak ada. Bahkan di dalam film dan novel sekalipun tak ada yang jalan ceritanya selalu bahagia. Semua tokohnya pasti merasakan luka dan kesedihan. Sama dengan hidup, kita diajari untuk terluka dan bersedih sebagai selingan diantara kebahagiaan kita. Di dalam sebuah film maupun novel, jika ceritanya selalu bahagia tanpa ada konflik dan kesedihan cerita itu takkan menarik. Sama hal nya dengan kehidupan kita ini, tanpa bersedih dan terluka kita takkan pernah tau artinya hidup. Luka dan kesedihan adalah seni dalam kehidupan, dan sebut saja kebahagiaan itu sebagai bonusnya.

Namun jika hidup hanya diisi dengan luka dan kesedihan tanpa diselingi dengan kebahagiaan, maka hidup akan terasa gelap dan abu-abu. Dalam kehidupan ini kita adalah tokoh, Tuhan sebagai sutradaranya, serta bumi sebagai panggung nya. Layaknya film, kadang kita berakting dalam kehidupan. Tertawa, marah, menangis, semua itu kita lakukan pada saatnya seperti scene dalam sebuah film. Lalu ucapan kita, adalah sebuah backsound dalam scene yang sedang kita mainkan.
Dalam kehidupan ini, juga ada penonton layaknya film. Penonton kita adalah keluarga, sahabat, dan kekasih. Mereka yang akan menjadi penonton setia kita, merekalah yang akan memberi kritik dan saran untuk akting kita di dunia ini. Mereka juga yang akan membenarkan jika akting kita salah. Kita adalah artis, kita semua adalah selebritis karena kita telah berakting dalam film berdurasi tak terhingga yang Tuhan buat.
Pada saatnya peran kita akan berakhir, film ini akan berakhir, dan panggung kita ini juga akan roboh. Tetapi sebelum semua ini berakhir, apa akting terbaikmu dalam film yang Tuhan buat? Apakah kamu telah melakukan drama kehidupanmu dengan baik sesuai dengan apa yang Tuhan minta? Yang hanya bisa menjawabnya adalah hati kita.

Jika hati kita mengucapkan belum ada akting terbaik yang kita lakukan, maka mulai dari sekarang fikirkanlah dan lakukan. Lakukan yang terbaik untuk kehidupan ini, jangan pernah berfikir soal kapan semua ini akan berakhir. Yakinlah, bahwa semuanya memang akan segera berakhir namun kapan dan dengan cara apa Tuhan mengakhirinya kita takkan pernah tau.

Sejujurnya, film ini takkan pernah berakhir. Kita hanya berpindah panggung, dari panggung bumi ke panggung lain yang juga berada dialam lain. Namun kita berbeda watak disana, disana kita mempertanggung jawabkan semua akting kita di dunia. Tuhan dan malaikatlah yang akan menilai akting kita, bukan keluraga, sahabat, ataupun kekasih seperti di panggung bumi.

Selasa, 10 April 2012

Saw You From The Distance, May 11th 2010 :)

Menunggu sampai kamu menyadarinya itu lama juga, 2 tahun. 2 tahun waktu kesabaran yang Tuhan berikan untukku menunggumu akhirnya terjawab. Bulan Mei tanggal 11 tahun 2010 pada pukul 18.15, aku dapatkan apa yang aku tunggu yaitu KAMU. Senang, haru, dan bangga rasanya saat itu. Bagiku kamu yang terindah.

Kau ajarkan aku bahagia, kau juga mengajari aku ikhlas. Kebahagiaanku tak lama, hanya 2 bulan. Kamu memutuskan pergi dari sisiku dengan alasan ingin fokus kepada pendidikan. Seketika itu rasa bahagiaku berubah jadi kesedihan, dan senyuman ku berubah menjadi tangisan.

Hatiku hancur, aku limbung. Entah apa yang aku rasakan kala itu. Saat kau ucapkan kita harus berakhir, aku tak menangis. Aku tersenyum, tapi hatiku hancur. Dadaku sesak, hatiku sakit. Hujan yang turun kala itu menyadarkanku bahwa kita kata-katamu itu nyata.

Banyak pihak yang menyesalkan keputusanmu, namun aku tau ada juga pihak yang sangat mendukung inginmu itu. Namun aku, pastilah aku berada pada pihak yang sangat menyesalkan keputusanmu. Pada awalnya dapat aku pahami inginmu ini, akupun juga merasa bahwa aku harus fokus kepada pendidikan ku. Hingga akhirnya, aku tau apa alasanmu sebenarnya meminta berpisah dariku.

Kamu memiliki yang lain disana. Entah aku tak tau wajahnya, bahkan namanya pun aku tak tau. Tapi dari catatan yang kamu tulis, aku yakin dia lebih lebih lebih cantiknya dari aku. Dari apa yang kamu tulis tentang dia, aku tau bahwa kamu sangat mencintai dia dan tak ingin berpisah dengannya. Namun akhir dari yang kamu tulis menjadikan sebuah tamparan keras padaku. Dia tak seberuntung aku, ternyata.

Perempuan yang kau puji itu tak seberuntung aku yang bisa hidup normal dan menikmati masa remaja yang indah. Dia sakit, aku tau hal itu. Rasa tak terima yang awalnya mucul karena pengkhianatan mu berubah menjadi rasa iba yang teramat dalam. 

Aku iba padamu, ketika kamu mencintai dia sepenuh hati ternyata ada yang lebih menyayangi dia yaitu Tuhan. Tuhan lebih menyayangi dia daripada kamu, Tuhan mengambil dia untuk menemani-Nya di surga. Aku bisa tau bahwa kau sangat menyayangi dia dari semua catatan yang kau tulis. Kau ingin Tuhan jaga dia kan? Aku rasa Tuhan sedang lakukan itu padanya saat ini. 

Aku bisa melihat mu dari jauh saat itu bahwa kamu sangat merasa terpukul dan kehilangan. Ketika itu, ingin rasanya aku hampiri dirimu dan berkata "Kamu yang tabah ya, Tuhan pasti memberikan tempat terbaik-Nya untuk dia. Kamu doakan dia selalu, agar jalannya menuju tempat itu dimudahkan" namun apa daya aku tak bisa lakukan itu. Kita terlanjur jauh, saat itu aku terlanjur membencimu karena kau membuang aku. Namun semua rasa itu aku kesampingkan agar dia di mudahkan jalannya oleh Tuhan.

Lambat laun, saat kamu telah melupakan dia. Aku lihat kamu kembali menggandeng seseorang untuk menemanimu meretas indahnya kehidupan baru setelah dia pergi. Saat itu aku mengharap seseorang yang kamu gandeng dan menemanimu meretas indahnya kehidupanmu yang baru adalah aku yang sempat kau buang saat kau memilih dia. Namun apa yang aku harapkan ternyata salah, kamu telah jatuh kepada hati yang baru.

Hati baru yang kau pilih secara fisik aku yakin memang lebih baik dari aku, namun secara perilaku dan pola pikir aku rasa aku lebih memahamimu. Rasa cemburu sering hadir saat kau antar dia pulang dengan baja hitam yang selalu kau kendarai setiap hari, posisi pada baja hitam yang dulu biasanya kau gunakan untuk mengantarku saat itu digantikan oleh dia. Sesampainya aku di rumah, mendadak dada ku sesak. Air mata tak terbendung, aku tak rela posisiku digantikan oleh dia. 

Selalu ku katakan "Ikhlas kan lah"  pada diriku setiap melihat kalian bersama bergandengan mesra, yang hingga akhirnya aku menyerah dan aku ucapkan "Selamat, dan semoga bahagia". Senyum palsu yang dulu sering aku perlihatkan saat berpapasan dengan kalian berubah menjadi senyum ikhlas yang seakan berkata bahwa aku senang melihat kalian bersama.

11 Mei 2011.
Tepat setahun yang lalu kita bersama, kembali aku terhanyut dalam suasana hening kamarku. Ku putar seluruh lagu kenangan kita saat bersama. Tanpa sadar kembali aku meneteskan air mata, aku terhanyut suasana. Seandainya saat itu kita masih bersama, aku pasti akan merayakan ini denganmu. Tapi ternyata, mimpiku itu terkubur jauuuuuuuuh. Dia telah bersama yang lain sekarang, dan aku harus mengikhlaskannya. Aku tak boleh terus-terusan mengingatnya, dia sudah menjadi kekasih orang.

Semakin hari, aku semakin mantap melangkag tanpamu. Ku anggap kau telah hengkang dari kehidupanku. Ku usap air mataku yang mengalir, ku berikan senyum terindahku kepada dunia, dan ku berikan semangat untuk diriku sendiri seraya berkata "Aku bisa tanpamu".

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, aku semakin merelakan kamu. Ku lupakan segalanya, ku tatap masa depanku tanpamu yang aku yakin akan indah itu. Namun saat semuanya telah mantap, ku dengar kabar perpisahanmu dengan dia. Nah, disini kembali aku teringat olehmu.

Aku kembali ingat rasanya kau sia-siakan. Namun rasa yang dulu aku rasakan, saat itu kau rasakan. Aku anggap itu karma atas perlakuanmu padaku, awalnya aku bahagia saat aku tau itu tapi segera semua berubah menjadi biasa saja. Tak lagi ada rasa padamu, aku telah mati rasa.

Kembali aku bisa mersakan hadirmu saat teman-teman ku sering berbicara tentang penyesalan mereka melihat kau mengakhiri kisah kita. Namun aku? Aku tak anggap omongan mereka. Aku hanya menganggap semua telah ditakdirkan oleh Tuhan, jika memang aku dan dia berjodoh kami pasti akan kembali. Sekarang, aku hanya melihatnya dari jauh dan tersenyum saat dia tersenyum serta bersedih saat melihat dia bersedih.

Tuhan, terima kasih karena engkau pernah membuat dia menjadi bagian terindah dalam hidupku :)     

Sabtu, 07 April 2012

KETIKA NIAT BERHIJAB MUNCUL PERHATIKAN APA NIATMU YANG SEBENARNYA

Jilbab atau yang kini trend disebut dengan hijab adalah sebuah penutup aurat yang wajib bagi setiap muslimah. Berapapun usianya, berhijab hukumnya wajib. Namun banyak muslimah yang saat ini masih enggan memakai hijab. Dengan alasan hati belum mantap lah, berhijab itu nggak keren lah, bahkan ada yang mengatakan bahwa memakai hijab itu membuat rambut rusak. Subhanallah alasan-alasan mereka.

Dalam al-quran surat Al-Ahzab ayat 59 dijelaskan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyuruh isteri,anak-anak perempuannya, serta muslimah yang lain untuk mengenakan jilbabnya agar mereka lebih mudah dikenal, dan tidak diganggu. Jadi sebenarnya tujuan memakai hijab itu baik. Namun sejak kecil ada yang terbiasa tidak mengenakan hijab sehingga sampai dewasa pun ia tak mengenakan hijab, padahal berhijab kan hukumnya wajib untuk para muslimah?

Seperti saya contohnya, sejak kecil saya tak mengenakan hijab namun saat memasuki sekolah dasar saya mengenakan hijab dikarenakan sekolah saya adalah sekolah swasta islam. Saat masuk ke bangku Sekolah Menengah Pertama, saya lepaskan hijab saya karena saya rasa saya akan cepat merasa gerah saat memakai hijab. Namun saat Sekolah Menengah Atas seperti saat ini, niat berhijab saya muncul.

Dahulu saya pandang hijab itu sebelah mata. Saya dulu menganggap bahwa berhijab itu tidak keren, dan terlihat jadul. Tetapi saat ini, saya sangat mengidolakan hijab. Saya saat ini berpendapat bahwa perempuan berhijab itu cantik. Ada salah seorang teman saya mengatakan bahwa ia takut berhijab, mengapa demikian? Ia menganggap jika ia berhijab ia tidak akan mendapat jodoh.

Astaghfirullahaladzim.
Bukankah ia salah besar?
Jodoh telah diatur oleh Allah SWT. Kita tidak boleh berspekulasi demikian. Allah telah menyiapkan jodoh yang terbuat dari tulang rusuk kita agar dia bisa menemani kita hingga maut yang memisahkan. Berdasarkan observasi dan wawancara saya dengan beberapa laki-laki berkata bahwa perempuan berhijab itu cantik dan menarik. Namun harus diimbangi dengan hati,perbuatan, serta pandangan yang baik pula untuk mendukung semua itu.

Banyak perempuan berhijab yang tak diimbangi dengan perbuatan yang tak selayaknya dilakukan oleh perempuan berhijab. Ambil sampel di sekolah saya saja lah, aneh rasanya melihat wanita berhijab yang duduknya ngangkang seperti makan di warteg. MasyaAllah, hal ini yang mengurangi kecantikan wanita berhijab. Ada pula perempuan berhijab di sekolah saya yang mengenakan rok 3/4 untuk sekolah, bagaimana menurut anda? Pantaskah?

Allah mewajibkan semua perempuan berhijab mengenakan pakaian yang panjang dan dapat menutupi auratnya, namun bagaimana dengan rok sekolah teman saya yang berhijab diatas? Yang berukuran 3/4? Tidak pantas ya saya rasa. Pertanyaan diotak saya langsung muncul seketika melihat keadaan yang demikian, "Apakah dia memang niat memakai hijab? Atau hanya mengikuti trend yang ada?".

Ketika seorang wanita berniat memakai hijab, kamu harus memantapkan niat tersebut. Perhatikan apa niat anda, jangan memakai hijab karena trend atau karena anda dikatakan cantik saat berhijab. Pastikan anda ikhlas memakai hijab dan bertujuan untuk menutup aurat, bukan untuk gaya-gayaan.

Jadi, sudahkah niat berhijab anda seperti itu? 

Kamis, 05 April 2012

Story About My Friendship

Sahabat adalah seseorang yang akan selalu ada dalam kehidupan kita dalam suasana apapun. Sedih, senang akan dilalui bersama. Bagiku, sahabat adalah segalanya. Sahabat layak halnya seperti keluarga, namun diantara kita tidak ada hubungan darah. Meski demikian, ada ikatan batin yang terjalin diantara kita. Sahabat juga suporter kita dalam melakukan apapun yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita.

Sahabat akan rela melakukan apapun agar kita bahagia dan tidak terluka. Sahabat akan dengan senang hati meminjamkan bahu nya saat kita akan menangis, sahabat akan dengan senang hati menghibur disaat kita bersedih, dan sahabat akan mengatakan apapun yang sejujurnya kepada kita meskipun hal itu pahit. Sahabat itu bagaikan sebuah penerang dalam kegelapan. Dia akan senantiasa menjadi petunjuk disaat kita kehilangan arah.



Diatas itu adalah foto ku dan sahabatku. Yang memakai dress berwarna abu-abu adalah Dewi Cahyaningtyas dan yang memakai sepatu berwarna merah adalah Mahardika Belatrik Haryadi Puteri. Kami memiliki panggilan sayang, mereka biasa memanggilku lylyd singkatan dari nama panggilanku lydia. Sedangkan aku memanggil Dewi dengan panggilan Dedew dan aku memanggil Belatrik dengan panggilan Bebel.

Persahabatan kami terjalin sudah lumayan lama, aku sangat menyayangi mereka layaknya saudaraku sendiri. Bebel dan aku sudah berteman sejak kami SD kelas 5 karena kami satu sekolah dan satu kelas, tetapi dengan Dedew aku berteman sejak SMP kelas 3. Dedew juga mengenal bebel sejak SMP kelas 1, karena mereka sekelas oleh sebab itu kami sering bermain bersama.

(aku dan dedew)

Dewi Cahyaningtyas atau yang akrab aku panggil dedew lahir pada tanggal 27 Desember 1995. Dedew adalah sosok gadis perempuan yang kuat dan dewasa. Dedew selalu tampil dengan rambut panjang yang tergerai dan diikat model ekor kuda, dia sangat terobsesi untuk menjadi seorang penyiar radio. Aku sangat mendukung apa yang menjadi pilihannya, karena aku tau bahwa dia tak salah pilih. Aku rasa, dia sangat mampu untuk menjadi seorang penyiar radio. Suatu hari nanti, dia ingin memiliki mobil dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri. Sahabatku yang satu ini, sangat maniak terhadap warna hijau. Oleh sebab itu, setiap melihat benda-benda lucu dan unik berwarna hijau dia selalu excited dan selalu ingin membelinya.

(bebel dan aku)

Mahardika Belatrik Haryadi Puteri atau yang akrab aku panggil Bebel ini lahir pada tanggal 21 Agustus 1995. Diantara kita bertiga, dialah yang paling tua diantara kami. Bebel berpostur tubuh tinggi dan memiliki kulit hitam manis yang menurutku eksotis. Behel di gigi nya membuatnya semakin manis saat tersenyum. Bebel memiliki hobi berfoto, dia senang sekali difoto. Oleh sebab itu, aku dan dedew selalu mendorong bebel untuk tampil percaya diri sebagai seorang foto model. Banyak yang bilang jika sahabatku yang satu ini mirip dengan Putri Ayu loh. Itu loh peserta Indonesia mencari bakat di trans tv. Dia pernah masuk majalah sekolah karena hal ini. Suatu hari nanti, aku harap dia dapat mencapai apapun yang ia cita-citakan.

   
  • Mimpi
Berbicara soal mimpi, kami bertiga memiliki banyak mimpi. Aku contohnya, ingin memiliki sebuah toko ice cream dan menjadi seorang penulis. Aku selalu berharap agar mimpi-mimpi ku itu selalu terwujud. Seperti yang telah aku ceritakan diatas. Mimpi Dedew adalah menjadi seorang penyiar radio, selain itu dia ingin memiliki sebuah mobil berwarna hijau berkat dari kerja kerasnya sendiri. Tetapi, aku dan Bebel memiliki cita-cita ingin memiliki sebuah butik dan tempat foto studio.

Yang aku harapkan dari persahabatan kita selama ini adalah agar kita bisa bersama selamanya. Aku ingin hari-hariku selalu diwarnai oleh canda tawa dengan mereka. Siapapun mereka, dan apapun mereka aku yakin dapat menerima mereka dengan setulus hati. Hope we can longlast girls, love you so much :* 


Senin, 27 Februari 2012

JURNALIS ITU PANGGILAN JIWA

Entah kapan pastinya aku tertarik dengan dunia jurnalistik, tapi saat ini aku jadi sangat bangga menjadi seorang jurnalis. Yah, meski aku hanya seorang jurnalis majalah sekolah tapi aku merasa sangat senang dan bangga menjalaninya. Tak ada beban, tak ada rasa terbebani. Semuanya murni panggilan jiwa.

Aku menyadari bahwa hasrat menulisku ini sudah tumbuh sejak aku masih kanak-kanak. Saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar, hampir setiap hari aku mengisi waktu menjelang tidur dengan menulis diary. Dari menulis diary inilah aku menjadi tertarik untuk mengembangkan hobi menulisku ini menjadi bentuk penulisan yang lebih kompleks.

Awal mula aku mencoba menulis puisi, entahlah hasil itu memang benar-benar bagus atau bagaimana tetapi mama ku selalu berkata bahwa puisi hasil karya ku bagus. Pasti aku merasa senang saat mama berujar demikian, dan dahulu memang aku berpikir bahwa puisi karya ku memang bagus.

Seiring dengan berjalannya waktu, aku semakin mengembangkan tulisanku. Aku ingat saat pertama kali aku diberi komputer pribadi oleh papa, setiap pulang sekolah aku selalu menulis. Kebanyakan yang aku tulis adalah puisi. Dengan bahasa khas anak-anak, aku merangkai kata menjadi kalimat indah dalam puisiku.

SD kelas 6, hobi ku bertambah. Aku jadi senang membaca, hahaha. Berkat seorang teman yang meminjami aku novel, aku jadi memiliki hobi membaca. Novel pertama yang aku baca adalah novel karya penulis favorit ku, Esti Kinasih. Novel berjudul "DIA TANPA AKU" itu berhasil merebut ruang dihatiku. Aku dibuat penasaran oleh sang penulis, siapa Esti Kinasih itu?

Aku searching di internet dan aku menemukannya. Esti Kinasih mengubah hidupku. Dari Mbak Esti (sapaan Esti Kinasih) aku memiliki tekat untuk menjadi seorang penulis. Menulis itu menyenangkan. Biasanya, orang yang suka menulis memiliki daya imajinasi yang tinggi. Namun aku, tak merasa demikian.

Mencoba membuat cerpen, namun gagal. Itu usaha pertamaku. Aku masih ingat betul saat memasuki sekolah menengah pertama, aku mencoba menulis cerpen. Dengan pedoman sastra yang nihil, aku tetap berusaha. Hasilnya buruk, menurut saudara-saudara ku yang aku suruh membacanya. Ada yang bilang, nggak nyambung dan ada juga yang bilang tata bahasaku tidak tepat.

Aku tidak langsung kecewa dan putus asa saat ada yang mengkritik cerpen buatanku, aku terus berusaha dan berusaha hingga akhirnya aku mengalami kejenuhan. Maklum saja, aku ini orang yang gampang bosan. Saat mengalami kejenuhan inilah aku mencoba merubah fokus tulisanku dari cerpen menuju novel.

Perubahan ini sangat membuat aku bersemangat. Aku menulis, menulis, dan terus menulis. Karyaku sudah banyak, namun karangan yang menuju ke novel aku rasa belum ada. Semua masih berbentuk cerpen. Namun saat aku berniat ingin mempublikasikan tulisan-tulisanku, ada orang jahat yang tega mengambil komputer pribadiku yang berisi banyak tulisanku.

Jadi kejadian itu terjadi saat aku mengikuti sebuah ajang journalist blog tahun 2010 lalu. Berawal dari teman yang meminjam komputer pribadiku untuk memposting karya nya lah orang jahat itu mengambilnya. Sedih, kacau, dan marah. Tiga hal yang aku rasakan saat itu. Awalnya aku memang tidak rela, namun lambat laun aku merasa bahwa aku harus move on dan tidak boleh stuck pada satu titik saja.

Aku bangkit, aku dapatkan lagi komputer pribadi pengganti dari papa. Aku menulis lagi, dan rasanya amazing. Oh ya, saat ini aku bekerja sebagai seorang repro di majalah Provoke! Tugas repro adalah menghimpun berita tentang event atau sekolah untuk diterbitkan di sebuah majalah bernama Provoke!

Dari sinilah karier jurnalisku dimulai. Berawal dengan menjabat sebagai seorang anggota majalah sekolah, aku naik pangkat menjadi wakil redaksi di majalah sekolah hingga aku mendapat pangkat sebagai repro majalah Provoke!

Aku merasa sedih ketika ada seseorang yang bergabung di majalah sekolah ku hanya ingin mencari popularitas dan ke eksisan saja. Dunia jurnalistik bukanlah dunia yang main-main, jika kamu memainkan sebuah tulisan maka karier mu akan selesai disitu. Ketika seorang jurnalis menulis berita yang asal, maka habislah reputasi nya jika apa yang dia beritakan itu tidak benar. Oleh sebab itu, kita harus menulis berita dengan mengedepankan fakta.

Mimpiku adalah menjadi seorang jurnalis majalah atau surat kabar. Berharap suatu saat aku dapat meraih apa yang aku inginkan. Saat ini aku sedang menulis novel remaja, semoga dapat selesai dalam waktu dekat dan aku dapat mengirimkannya ke salah satu publisher. Semoga ada publisher yang menerima karya ku dan mau menerbitkannya.

Tekuni apa yang kamu sukai, bahwa sesungguhnya kamulah yang akan tau apa yang terbaik untuk masa depanmu :)

Keep Writing!

Rabu, 06 April 2011

Hujan Malam Ini

Hujan, sebuah peristiwa yang mengingatkanku kepada sebuah kenangan denganmu. Dulu, hujan sering membawa kita pada sebuah tawa bahagia yang kini aku rindukan. Sudah hampir satu tahun kamu pergi dan tak akan kembali lagi padaku. Tapi entah mengapa setiap hujan turun membasahi bumi, pipi ku juga basah oleh air mata. Air mata itu turun karena aku selalu teringat akan kenangan-kenangan kita saat bersama.

Kenangan itu selalu muncul saat hujan tiba. Masih ku ingat juga, hujan turun saat kita berpisah. Hujan mengawali dan mengakhiri cinta kita, apa maksud dari semua ini? . Sejujurnya, hati ini tak ingin berpisah denganmu. Aku sudah terbiasa selalu bersamamu, dan kini sudah hampir setahun kita tak bersama bagaimana kabarmu? masihkah kamu ingat aku? masihkah kamu anggap aku ada? masihkah kamu ingat bahwa kita dulu selalu bersama? masihkah kamu ingat bahwa duli tak ada lagi pemisah diantara kita?

Mungkin kamu sudah mengubur semua itu dalam otakmu. Mungkin sudah kau lupakan kenangan-kenangan kita. Mungkin juga kau sudah anggap bahwa kita tak saling kenal. Tapi aku tak akan bisa lupakan kebersamaan kita selama 3 tahun bersama meski tidak dengan ikatan cinta kekasih, namun dalam 3 tahun itu 2 bulan diantaranya adalah bulan terindah dalam hidupku. Aku dapat menjadi kekasihmu :) .

Aku yang pada awalnya hanya ingin menjadi sahabat yang selalu ada saat kamu senang maupun sedih, berangsur-angsur memiliki perasaan cinta yang kuat untuk kamu dan rasa ingin selalu memilikimu muncul dalam hatiku. 1 bulan pertama memilikimu diawali pada tanggal 11 mei 2010, bahagianya hariku ada kamu. Dan 1 bulan setelah itu, aku tak akan pernah mengira bahwa itu bulan terakhir aku dapat memilikimu. 16 Juli 2010, rasa ini HARUS BENAR-BENAR BERAKHIR :(

Ketika rasa sayangku sedang memuncak, kamu memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Aku hancur :( . Aku limbung :( . Aku bingung harus apa setelah ini berakhir. Ingin aku menangis diantara jatuhnya air hujan yang membasahi bumi malam itu, tapi mama menahanku untuk keluar dan berkata "Dia bukan jodohmu, Dia juga bukan takdirmu. Tuhan bakal mempertemukan kamu dengan orang yang salah sebelum akhirnya kamu menemukan orang yang tepat" .

Benar apa yang dikatakan mamaku malam itu. Dia orang yang salah untukku, aku belum menemukan yang benar. Tapi suatu syair lagu dari gita gutawa mengatakan bahwa, "Cinta tak pernah salah dalam memilih" . Berarti dari syair itu aku dapat simpulkan bahwa dia bukan cintaku. Jadi jika aku menemukan orang yang benar, berarti aku memang benar-benar mencintainya :)

Cukup hujan yang menjadi saksi menetesnya air mataku, dan cukup hujan pula yang tau bagaimana rapuhnya aku karena kepergianmu. Semoga hujan malam ini dapat menyampaikan padamu, bahwa "you were my everything" .

Kamis, 17 Maret 2011

Tambal Ban

Kemarin sore sekitar pukul tiga sore, aku dan kawanku seperti biasa pulang sekolah bersama. Saat di parkiran sekolah, kawanku yaitu fitri mengatakan bahwa ban motor ku bocor. Yah, terpaksa aku mendorong motor kesayanganku itu sampai menemukan tempat tambal ban. Biasanya di tikungan sekolah itu ada tempat buat tambal ban, eh hari ini kok pada tutup semua ya?

Terpaksa aku dorong , motorku sampai ke jalan besar dekat giant. Yah cukup jauh sih, dan sangat capeeeek sekali rasanya.
"Pak, motor saya bocor tolong ditambal ya" kataku kepada bapak tukang tambal ban itu ketika saya sampai.
"Iya mbak, sebentar ya saya tambal ban truck yang disana" jawab bapak itu.
"Oh iya pak, gapapa kok. Lagian saya ga lagi buru-buru" sambungku.

Lalu aku duduk disebuah bangku panjang yang ada di tempat itu bersama fitri. Aku pandangi bapak berperawakan tinggi, kurus, dan sudah terlihat "lelah" dengan hidupnya. Aku merasa sangat kasihan dengan bapak ini. Dimana anak bapak ini? sehingga ia masih bekerja di usia nya yang sudah renta. Apakah anaknya masih kecil? atau anaknya tak peduli dengan ayah nya?

Ahh entahlah, aku tidak tau. Akhirnya setelah bapak itu selesai menambal ban truck yang besar itu, beliau langsung menambal ban motorku. "Wahh, ini sih kena paku mbak. Liat nih robeknya parah." Kata bapak itu saat akan menambal ban motorku yang memang sangat besar sekali robeknya. "Iya pak, ya sudah di tambal saja. Apa perlu ganti ban pak?" tanya ku. "Ohh nggak usah mbak, nggak perlu ganti kok." Jawab bapak itu sambil terus menambal ban motorku.

Setelah berdiri dan melihat sebesar apa robeknya ban ku, aku kembali duduk dan bercanda dengan fitri di bangku panjang itu. Meski sedang bercanda dengan fitri, tak sekalipun aku melupakan bapak yang sedang menambal ban ku itu. Aku terus merasa iba dan trenyuh melihat kenyataan yang ada di hadapanku saat ini. "Oalah pak pak, kasian dirimu" Kataku tak henti henti dalam hati.

Tak berapa lama, bapak itu selesai menambal. "Sudah selesai mbak" katanya singkat sambil membawa uang 50 ribu rupiah untuk di tukar karena ia tak memiliki kembalian. "Ohh iya pak, berapa?" tanyaku. "5000 mbak" jawabnya sambil tersenyum. Aku berikan uang 5000 rupiah untuk bapak itu dan bergegas mengambil motorku yang sudah selesai di tambal ban nya. "Terima kasih pak" kata ku sambil meninggalkan tempat tambal ban itu. "Sama-sama mbak" jawab bapak itu.

Kemarin, satu lagi pelajaran hidup yang dapat aku ambil dari seorang tukang tambal ban. Kita harus tetap bersyukur dengan apapun keadaan kita, meski kita kesusahan kita harus tetap tersenyum untuk orang lain. Terima kasih pak, atas pelajaran yang engkau beri. Semoga uang 5000 dariku bisa sedikit membantu kehidupanmu dan keluargamu.