Hidup yang benar-benar
hanya merasakan bahagia saja itu tidak ada. Bahkan di dalam film dan novel
sekalipun tak ada yang jalan ceritanya selalu bahagia. Semua tokohnya pasti
merasakan luka dan kesedihan. Sama dengan hidup, kita diajari untuk terluka dan
bersedih sebagai selingan diantara kebahagiaan kita. Di dalam sebuah film
maupun novel, jika ceritanya selalu bahagia tanpa ada konflik dan kesedihan
cerita itu takkan menarik. Sama hal nya dengan kehidupan kita ini, tanpa bersedih
dan terluka kita takkan pernah tau artinya hidup. Luka dan kesedihan adalah
seni dalam kehidupan, dan sebut saja kebahagiaan itu sebagai bonusnya.
Namun jika hidup hanya
diisi dengan luka dan kesedihan tanpa diselingi dengan kebahagiaan, maka hidup
akan terasa gelap dan abu-abu. Dalam kehidupan ini kita adalah tokoh, Tuhan
sebagai sutradaranya, serta bumi sebagai panggung nya. Layaknya film, kadang
kita berakting dalam kehidupan. Tertawa, marah, menangis, semua itu kita
lakukan pada saatnya seperti scene dalam sebuah film. Lalu ucapan kita, adalah
sebuah backsound dalam scene yang sedang kita mainkan.
Dalam kehidupan ini,
juga ada penonton layaknya film. Penonton kita adalah keluarga, sahabat, dan
kekasih. Mereka yang akan menjadi penonton setia kita, merekalah yang akan
memberi kritik dan saran untuk akting kita di dunia ini. Mereka juga yang akan
membenarkan jika akting kita salah. Kita adalah artis, kita semua adalah
selebritis karena kita telah berakting dalam film berdurasi tak terhingga yang
Tuhan buat.
Pada saatnya peran kita
akan berakhir, film ini akan berakhir, dan panggung kita ini juga akan roboh.
Tetapi sebelum semua ini berakhir, apa akting terbaikmu dalam film yang Tuhan
buat? Apakah kamu telah melakukan drama kehidupanmu dengan baik sesuai dengan
apa yang Tuhan minta? Yang hanya bisa menjawabnya adalah hati kita.
Jika hati kita
mengucapkan belum ada akting terbaik yang kita lakukan, maka mulai dari
sekarang fikirkanlah dan lakukan. Lakukan yang terbaik untuk kehidupan ini,
jangan pernah berfikir soal kapan semua ini akan berakhir. Yakinlah, bahwa
semuanya memang akan segera berakhir namun kapan dan dengan cara apa Tuhan
mengakhirinya kita takkan pernah tau.
Sejujurnya, film ini
takkan pernah berakhir. Kita hanya berpindah panggung, dari panggung bumi ke
panggung lain yang juga berada dialam lain. Namun kita berbeda watak disana,
disana kita mempertanggung jawabkan semua akting kita di dunia. Tuhan dan
malaikatlah yang akan menilai akting kita, bukan keluraga, sahabat, ataupun
kekasih seperti di panggung bumi.